Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membutuhkan laporan keuangan sebagai salah satu kewajiban yang harus dipenuhi. Laporan keuangan BUMDes berguna untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari BUMDes dalam suatu periode tertentu.

Laporan keuangan BUMDes meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca digunakan untuk menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas BUMDes pada suatu titik waktu tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan biaya BUMDes selama periode tertentu, sementara laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas selama periode yang sama.

Laporan keuangan BUMDes dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan transparansi dan akuntabilitas, serta sebagai sarana untuk memantau dan mengevaluasi kinerja BUMDes. Laporan keuangan juga berguna untuk menilai kemampuan BUMDes dalam mengelola keuangannya, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

 

BUMDes harus membuat laporan keuangan secara berkala, dan bertanggung jawab untuk membuat laporan keuangan BUMDes biasanya diemban oleh pengurus BUMDes, yang dipilih oleh anggota BUMDes dalam rapat anggota. Pengurus BUMDes memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan BUMDes dan membuat laporan keuangan secara periodik.

Laporan keuangan BUMDes harus dibuat dengan baik dan akurat agar dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi kinerja keuangan BUMDes dan memenuhi kewajiban akuntansi yang berlaku. Oleh karena itu, sebaiknya pengurus BUMDes memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam bidang keuangan, atau dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa tenaga profesional seperti akuntan atau konsultan keuangan untuk membantu membuat laporan keuangan BUMDes dengan baik.

Laporan keuangan BUMDes sebaiknya dilakukan secara berkala dan berkala, biasanya setiap tahun fiskal. Proses penyusunan laporan keuangan BUMDes biasanya dilakukan setelah akhir tahun fiskal BUMDes, di mana seluruh transaksi keuangan BUMDes selama satu tahun dihitung dan direkam. Setelah itu, laporan keuangan BUMDes dapat dibuat berdasarkan informasi yang terdapat dalam catatan keuangan BUMDes.

Penyusunan laporan keuangan BUMDes memerlukan waktu dan ketelitian yang cukup, tergantung pada besar kecilnya skala usaha BUMDes. Sebagai contoh BUMDes yang memiliki skala usaha yang lebih kecil mungkin hanya memerlukan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan laporan keuangannya, sementara BUMDes dengan skala usaha yang lebih besar mungkin memerlukan waktu beberapa minggu atau bahkan bulan untuk menyelesaikan laporan keuangannya.

Namun sebaiknya, laporan keuangan BUMDes disiapkan secepat mungkin setelah periode pelaporan berakhir, karena laporan ini sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas BUMDes serta membantu pengambilan keputusan yang tepat untuk masa depan usaha BUMDes.

 Laporan keuangan BUMDes sebaiknya mencakup tiga jenis laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Berikut ini adalah informasi yang sebaiknya dilaporkan dalam masing-masing laporan keuangan tersebut:

Berikut ini adalah informasi yang sebaiknya dilaporkan dalam masing-masing laporan keuangan tersebut:

  1. Neraca: Neraca BUMDes menyajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode pelaporan. Informasi lebih lanjut yang dilaporkan dalam neraca BUMDes meliputi: Aset: contohnya kas, piutang, inventaris, dan investasi. Kewajiban: contohnya hutang, gaji, dan pajak.Ekuitas: contoh modal, laba ditahan, dan dana sosial.
  2. Laporan Laba Rugi: Laporan laba rugi BUMDes menyajikan informasi tentang pendapatan dan biaya selama periode pelaporan. Informasi selanjutnya yang dilaporkan dalam laporan laba rugi BUMDes meliputi: ndapatan: contohnya pendapatan dari penjualan produk atau jasa, bank bunga, dan lain-lain. Biaya: contohnya biaya produksi, gaji karyawan, listrik, dan biaya lainnya.
  3. Laporan Arus Kas: Laporan arus kas BUMDes menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode pelaporan. Informasi selanjutnya yang dilaporkan dalam laporan arus kas BUMDes meliputi: Penerimaan kas: contohnya penerimaan dari penjualan produk atau jasa, dana hibah, dan lainnya.
  4. Laporan Arus Kas: Laporan arus kas BUMDes menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode pelaporan. Informasi selanjutnya yang dilaporkan dalam laporan arus kas BUMDes meliputi: Penerimaan kas: contohnya penerimaan dari penjualan produk atau jasa, dana hibah, dan lainnya.  Pengeluaran kas: contoh pembelian bahan baku, biaya produksi, gaji karyawan, dan biaya lainnya.

Laporan keuangan BUMDes harus disusun dengan benar dan akurat untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan BUMDes serta membantu pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk melaporkan semua informasi yang relevan dalam laporan keuangan BUMDes.

 

Blog

Artikel Terkait

Kontak Kami

Informasi Kontak

Alamat
Firdaus Valley, Jl. Raya Lingkar Bojong Sereh, Lebakwangi, Kec. Arjasari, Kab. Bandung, Jawa Barat 40379
Telepon
Telp. 022-85938418
Hp. 082117565835 (WA)
Website
www.bumdes.com
Kontak Kami

Tertarik Memiliki Aplikasi Bumdes ?